Manfaat deteksi dini kesehatan mental pada dasarnya adalah untuk mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang yang mengalami gangguan mental, salah satunya adalah stres. Stres adalah perasaan yang umumnya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi suatu situasi. Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022, 15,5 juta (34,9 persen) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5 persen) remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah tersebut, baru 2,6 persen yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku. Maka dari itu penulis membuat prototype user interface dan user experience dengan tujuan mempermudah mahasiswa dalam deteksi dini tingkat stres terhadap dirinya. User interface (UI) yang baik dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses setiap informasi yang ada di aplikasi tersebut, sehingga tujuan dari aplikasi tersebut dapat dicapai oleh pengguna. Sedangkan user experience (UX) lebih menitikberatkan kepada fungsi ketika bersentuhan langsung atau terdapat kontak dengan pengguna. Dibutuhkan evaluasi serta analisis dari UI dan UX sebelum akhirnya mengambil suatu keputusan, salah satunya metode Goal-Directed Design. Metode goal directed design memiliki 6 tahap yaitu Research, Modeling, Requirements, Framework, Refinement, dan Support. Diharapkan mampu memahami tujuan dan kebutuhan pengguna serta menghasilkan rekomendasi desain user interface. Setelah dibuat Desain UI kemudian dilakukan hasil pengujian dengan System Usability Scale (SUS) dan User Experience Questionnaire (UEQ). Pada hasil pengujian didapatkan skor SUS sebesar 84,5 poin yang masuk kedalam kategori acceptable (dapat diterima). Kemudian pada hasil pengujian usabilitas UEQ mendapatkan nilai 1,763 yang menunjukan bahwa nilai usabilitasnya masuk dalam kategori excellent.
Kata kunci : Stres, User Interface, User Experience, Goal Directed Design , System Usability Scale, User Experience Questionnaire.