Sektor pangan menjadi sektor dengan pangsa pasar terbesar pada industri halal, yaitu sebesar 16%. Indonesia menjadi salah satu pengekspor produk halal ke negara-negara dunia, sehingga terus mengembangkan industri halal di dalamnya. DKI Jakarta memiliki potensi menjadi penggerak industri halal di Indonesia karena menjadi ibu kota dan pusat ekonomi nasional. Akan tetapi, baru sekitar 3,75% pelaku usaha di DKI Jakarta yang memiliki sertifikat halal. Sedikitnya pelaku usaha yang memiliki sertifikat halal diindikasikan karena kurangnya minat pelaku usaha dalam melakukan sertifikasi halal produknya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis tingkat minat sertifikasi halal self declare pelaku UMK di Jakarta Timur; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat sertifikasi halal self declare pelaku UMK di Jakarta Timur. Data penelitian yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang dikuantitatifkan dengan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Data penelitian diperoleh dengan cara pengisian kuesioner oleh responden yang telah ditentukan berdasarkan metode purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat minat sertifikasi halal self declare pelaku UMK di Jakarta Timur berada pada tingkat sedang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat pelaku usaha di antaranya yaitu pengetahuan halal, pelayanan lembaga sertifikasi halal, tingkat penjualan, dan kesadaran halal pelaku usaha. Tingkat pengetahuan halal pelaku usaha, pelayanan lembaga halal dan tingkat penjualan yang dirasakan oleh pelaku usaha berada pada tingkat sedang. Akan tetapi, tingkat kesadaran halal pelaku usaha di Jakarta Timur berada pada tingkat tinggi atau sangat baik. Keempat faktor tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat sertifikasi halal pelaku usaha, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kata Kunci: Halal, Pangan Halal, Minat, Sertifikasi Halal, Self Declare, SEM.