Platform media sosial akhir-akhir ini berubah fungsi menjadi wadah jual beli. Beberapa media sosial menambahkan fitur tertentu untuk memfasilitasi proses jual beli sehingga munculah istilah social commerce. TikTok Shop merupakan salah satu platform social commerce yang paling banyak dipakai di Indonesia. Fenomena pertumbuhan social commerce TikTok Shop yang begitu pesat ini dibarengi dengan isu praktik predatory pricing yang berdampak pada turunnya omzet UMKM lokal. Isu ini banyak dibahas pada platform video YouTube, akan tetapi belum diketahui orientasi sentimenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sentimen masyarakat terkait isu-isu yang muncul pada TikTok Shop menggunakan pendekatan lexicon based dan algoritma deep learning yaitu Long Short-Term Memory (LSTM). 5 kanal video YouTube populer yang membahas TikTok Shop didapatkan sebanyak 14.644 komentar. Data komentar setelah melewati tahap text preprocessing tersisa sebanyak 14.045 dilakukan pelabelan dengan hasil 9.576 data komentar dikelompokkan ke dalam sentimen negatif, 2.620 positif dan 1.849 netral. Hasil analisis menunjukkan bahwa sentimen masyarakat terhadap TikTok Shop cenderung negatif dengan sebagian besar komentar mengungkapkan keprihatinan terhadap isu praktik predatory pricing yang merugikan UMKM. Penelitian ini membuktikan bahwa LSTM mampu mengklasifikasikan sentimen masyarakat pada komentar YouTube yang membahas TikTok Shop berdasarkan hasil pengujian kombinasi hyperparameter terbaik dengan jumlah neuron sebanyak 64 unit dan dropout 0,4 didapatkan nilai akurasi sebesar 92,34%.
KATA KUNCI : Analisis sentimen;LSTM;social commerce;TikTok Shop