Pengangguran merupakan permasalahan serius yang didasari oleh laju pertumbuhan angkatan kerja yang lebih cepat dibandingkan kesempatan kerja, sehingga masih menjadi kendala dalam penurunannya pada negara Indonesia dan negara berkembang lainnya. Pulau Jawa dengan jumlah angkatan kerja yang cukup tinggi menjadikan jumlah pengangguran tinggi juga, adapun beberapa faktor dari tingginya jumlah pengangguran ini adalah tidak terserapnya tenaga kerja, sehingga memutukan untuk bermigrasi ke wilayah yang memiliki lapangan pekerjaan tinggi, ketidaksesuaian keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja, perpindahan penduduk dengan harapan memperoleh pekerjaan dan kebijakan terkait fleksibilitas pasar tenaga kerja. Kebijakan dalam menurunkan jumlah pengangguran perlu melibatkan sejumlah pendekatan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan menciptakan peluang pekerjaan diantaranya, memberikan dukungan kepada UKM untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis determinan dan alternatif kebijakan penurunan penganggruan di Pulau Sumatra 2013-2022 (2) menganalisis kebijakan yang tempat untuk mengatasi pengangguran di Pulau Sumatra 2013-2022. Analisis dilakukan dengan regresi data panel dan dibantu oleh alat pemograman statistika Eviews 12. Model pendekatan data panel yang digunakan, yaitu Fixed Effect Model (FEM) menghasilkan output bahwa variabel upah minimum provinsi, produk domestik regional bruto, dan konversi lahan yang berpengaruh signifikan terhadap pengangguran di Pulau Sumatra. Kebijakan terkait penurunan pengangguran di Pulau Sumatra dapat melibatkan sejumlah pendekatan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan menciptakan peluang pekerjaan diantaranya, memberikan dukungan kepada UKM untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
kata kunci : pengangguran;ump;PDRB;konversi halal