Otoritas keagamaan mengacu pada individu yang memiliki wewenang dalam aspek-aspek keagamaan, seperti kiai, ulama, dan ustaz dalam konteks agama Islam. Di era media sosial yang memungkinkan kebebasan ekspresi, setiap orang dapat mengadakan diskusi mengenai berbagai topik, termasuk isu-isu keagamaan. Namun, kebebasan ini seringkali menimbulkan keraguan mengenai kebenaran atau validitas dari pendapat yang berkaitan dengan agama karena tidak semua informasi bersumber dari otoritas keagamaan yang kredibel. Penelitian ini menganalisis tren dinamika otoritas keagamaan dalam diskusi tentang Islam di Twitter antara tahun 2009 hingga 2019, menggunakan metode sentralitas Katz dan sentralitas Laplacian. Berdasarkan kedua metode tersebut, temuan penelitian menunjukkan bahwa tren dominasi dalam percakapan keagamaan cenderung tidak dipegang oleh otoritas keagamaan, dengan persentase kemunculan otoritas keagamaan rata-rata hanya 14,24% dalam sentralitas Katz dan 12,42% dalam sentralitas Laplacian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam pembuatan kebijakan terkait dengan edukasi moderasi beragama kepada masyarakat.
KATA KUNCI : Analisis Media Sosial;Analisis Sentralitas;Islam;Otoritas Keagamaan