Image of Mitigasi risiko produksi bibit anggur dengan teknik penyambungan (grafting) di arga urban farming Jakarta Selatan

Text

Mitigasi risiko produksi bibit anggur dengan teknik penyambungan (grafting) di arga urban farming Jakarta Selatan



Arga Urban Farming merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang produksi bibit tanaman anggur dengan teknik penyambungan (grafting). Dalam proses produksinya, Arga Urban Farming sering kali menghadapi kendala dan tantangan yang merugikan. Dari jumlah calon bibit yang diproduksi, yang berhasil menjadi bibit dan dapat dipasarkan hanya sekitar 40%. Hal tersebut disebabkan karena persiapan yang kurang baik, teknik penyambungan yang belum sempurna, serta serangan hama dan penyakit. Tingginya angka kegagalan produksi menandakan bahwa penanganan risiko yang diterapkan oleh Arga Urban Farming belum optimal. Penanganan risiko yang belum optimal disebabkan karena belum adanya pemetaan prioritas penanganan risiko serta mitigasi risiko yang tertulis dan terstruktur untuk menghadapi risiko yang dapat mengancam kelancaran proses produksi bibit di Arga Urban Farming. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko pada aktivitas proses produksi bibit tanaman anggur di Arga Urban Farming, mengukur tingkat risiko, memetakan risiko produksi bibit anggur di Arga Urban Farming, serta merekomendasikan mitigasi risiko serta prioritas yang dapat diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan melalui observasi, wawancara, serta pengisian kuesioner oleh kepala kebun dan seluruh pekerja di Arga Urban Farming. Metode penelitian yang digunakan adalah HOR (House of Risk) dan diagram pareto. Pada penelitian ini ditemukan 18 kejadian risiko dan 24 penyebab risiko pada seluruh rangkaian proses produksi bibit anggur di Arga Urban Farming. Hasil pengukuran risiko pada proses produksi bibit anggur ditunjukkan dengan nilai ARP. Penilaian ARP dengan nilai tertinggi pada proses penyambungan adalah sambungan tidak sesuai prosedur (A4). Lalu, pada proses pemeliharaan adalah cuaca tidak konsisten (A19). Kemudian, pada proses pengemasan adalah terdapat bibit yang berukuran terlalu besar (A23). Hasil pemetaan risiko yang terjadi pada produksi bibit anggur di Arga Urban Farming didapatkan 9 penyebab risiko prioritas. Lalu, dari penyebab risiko prioritas tersebut, didapatkan hasil identifikasi mitigasi risiko dari perhitungan HOR fase 2, dan didapatkan 17 mitigasi risiko. 4 mitigasi risiko pada proses penyambungan, 10 mitigasi risiko pada proses pemelihataan, dan 3 mitigasi risiko pada proses pengemasan
Kata Kunci : Grafting;Bibit Anggur;Mitigasi Risiko;Model HOR


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) Belum memasukkan lokasi
AGR5372024
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xv, 108 Hlm; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog