Sensor mikrokantilever merupakan salah satu jenis Micro-Electro-Mechanical System (MEMS) resonator sensor yang dapat digunakan untuk gas sensing dan biosensing dengan cara mengukur pergeseran frekuensi resonansi yang terjadi. Untuk mendeteksi partikel di lingkungan dibutuhkan sebuah sistem yang portable. Sistem portable dinilai lebih cocok untuk penggunaan pada lingkungan karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan mudah dibawa ke mana saja tanpa mengurangi fungsionalitas dalam mendeteksi frekuensi resonansinya. Hal tersebut dapat dicapai dengan membuat sebuah sistem deteksi frekuensi resonansi yang memanfaatkan perangkat Analog Discovery 2 dan komputer single-board. Komunikasi dengan rangkaian sistem dapat dicapai dengan membuat Graphical User Interface (GUI) berbasis Python. GUI yang dibangun akan difungsikan untuk mengukur frekuensi resonansi sensor mikrokantilever yang begerak terhadap perubahan humiditas/kelembapan udara. Pengujian terhadap kestabilan respons dan analisis Q-factor dilakukan sebagai evaluasi performa sistem dengan dua kondisi pengujian, yaitu pada kondisi sistem chamber terbuka dan chamber tertutup. Hasil pengujian menunjukkan respons yang stabil pada dua kondisi pengujian tersebut. Pada sistem chamber terbuka menggunakan level kelembapan udara sebagai variabel dan pada sistem chamber tertutup menggunakan variasi kelembapan udara sebagai variabel. Hasil pengujian beda fase pada saat frekuensi resonansi mengalami standar deviasi sebesar 1.912° untuk sistem chamber tertutup dan 4.30° untuk sistem chamber terbuka. Sedangkan untuk nilai rata-rata Q-factor cukup tinggi untuk sensor mikrokantilever jenis tipless. Pada sistem chamber terbuka nilai Q-factor sebesar 248.67 dan pada sistem chamber tertutup nilai Q-factor mencapai 251.812. analisis Q-factor juga menunjukkan kestabilan yang berarti damping yang terjadi sangat minim.
Kata Kunci : beda fase;GUI;frekuensi resonansi;mikrokantilever