Tanaman memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan. Tanaman kayu putih merupakan salah satu tanaman khas asal Indonesia yang telah banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan khasiatnya sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat dan ekstrak kapang endofit tanaman kayu putih asal Yogyakarta dan Pulau Buru, Maluku yang memiliki kemampuan antibakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplorasi dengan isolasi kapang endofit dari tanaman kayu putih dan eksperimental dengan pengujian antibakteri menggunakan metode difusi terhadap bakteri Gram positif (Listeria monocytogenes dan Staphylococcus aureus) serta bakteri Gram negatif (Escherichia coli dan Salmonella sp.). Hasil isolasi kapang endofit dari tanaman kayu putih berhasil memperoleh sebanyak 17 isolat dari daun dan 7 isolat dari ranting. Total 24 isolat yang diperoleh diseleksi potensi antibakterinya. Sebanyak 5 isolat kapang endofit (KPY 1, KPY 4, KPY 9, KPY 17, dan KPPB 3) yang memiliki kemampuan antibakteri dengan kategori kuat (D>20mm). Isolat KPPB 3 memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik (D±25mm) dari kelima isolat kapang endofit yang memiliki kemampuan antibakteri. Hasil identifikasi secara molekuler diketahui isolat yang memiliki kemampuan antibakteri berasal dari genus Colletotrichum, Diaporthe, dan Guignardia. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan menjadi bahan baku produk industri yang mampu mencegah infeksi bakteri.
Kata Kunci : antibakteri;kapang endofit;tanaman kayu putih