Cekungan sumatera selatan merupakan cekungan hidrokarbon terbesar di Indonesia. Cekungan ini dianggap sebagai salah satu cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia, dan sumber daya utamanya berasal dari Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja, dan Formasi Air Benakat. Dalam penelitian ini formasi yang digunakan adalah Formasi Talang Akar. Tujuan penelitian ini adalah untuk karakterisasi reservoir batupasir menggunakan inversi seismik impedansi akustik dan untuk mengindetifikasi persebaran reservoir batupasir menggunakan inversi seismik impedansi akustik. Metode yang digunakan adalah inversi seismik impedansi akustik. Inversi seismik adalah metode untuk membuat model bawah permukaan dengan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai kontrol. Teknik inversi menggunakan model geologi bumi untuk membuat seismogram sintetik. Hasil seismik inversi lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan karena Acoustic Impedance (AI) adalah parameter lapisan batuan. Zona reservoir batupasir memiliki nilai porositas antara 0,02 v/v dan 0,20 v/v. Nilai porositas yang lebih tinggi menunjukkan bahwa batuan memiliki pori yang lebih besar, lebih banyak ruang kosong untuk menyerap dan mengalirkan fluida seperti gas alam. Hasil inversi impedansi akustik menunjukkan bahwa batupasir memiliki nilai impedansi akustik antara 20000 ((ft/s)*(g/cc)) - 25000 ((ft/s)*(g/cc)). Batupasir ini biasanya ditemukan di lapisan reservoir yang menghasilkan hidrokarbon, seperti gas alam. Persebaran batupasir ini tersebar dari tenggara hingga barat laut wilayah penelitian. Sebaiknya dilakukan pendekatan inversi statistik untuk mengindetifikasi reservoir shaly sand pada formasi talang akar yang cukup tipis dan dibawah resolusi seismik dan diperlukan hasil analisa petrofisika untuk mendapatkan nilai sturasi Air untuk target formasi talang akar tersebut.
Kata Kunci : Formasi Talang Akar;Inversi Seismik;Impedansi Akustik;Batupasir