Limbah zat warna metilen biru dari industri kertas, pakaian, dan tekstil dapat berdampak buruk terhadap ekosistem perairan jika tidak ditangani dengan baik. Zat warna ini biasanya sulit terdegradasi karena memiliki intensitas warna yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan sinar matahari untuk menembus ke dalam air. Salah satu metode untuk mengolah polutan organik metilen biru dalam limbah cair, melalui teknik fotokatalisis menggunakan semikonduktor berbasis nanopartikel magnesium ferit (MgFe2O4). MgFe2O4 efektif untuk proses degradasi metilen biru karena merupakan bahan semikonduktor yang bersifat stabil, ekonomis, serta memiliki kemampuan yang dapat digunakan secara berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanopartikel MgFe2O4 dengan ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) sebagai capping agent menggunakan pelarut air melalui metode hidrotermal dengan konsentrasi larutan ekstrak sebanyak 15 %. Karakterisasi nanopartikel MgFe2O4 menggunakan XRD, SEM-EDS, dan UV-Vis DRS. Nanopartikel MgFe2O4 yang dihasilkan pada penambahan 3 mL ekstrak memiliki ukuran kristal sebesar 3,87 nm berstruktur spinel kubik, ukuran rata-rata partikel 29 nm, serta nilai energi celah pita sebesar 1,94 eV. Nanopartikel MgFe2O4 menghasilkan efisiensi degradasi optimum di bawah penyinaran lampu merkuri sebesar 64,20 % pada massa fotokatalis 5 mg, 50 mL metilen biru konsentrasi 60 ppm, dan pH 12.
KATA KUNCI : degradasi;fotokatalitik;metilen biru;nanopartikel MgFe2O4