Hidroponik Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya sayuran hidroponik sejak tahun 2016. Permasalahan yang dihadapi oleh Hidroponik Nusantara yaitu, adanya persaingan perusahaan sejenis yang menyebabkan kondisi pasar berubah, sehingga perlu menyusun strategi baru untuk mengembangkan usahatani sayuran hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usahatani pada Hidroponik Nusantara. (2) Menegaskan posisi Hidroponik Nusantara berdasarkan hasil analisis faktor internal dan faktor eksternal. (3) Merumuskan alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan oleh Hidroponik Nusantara (4) Menetapkan prioritas strategi pengembangan bisnis yang sesuai dengan Hidroponik Nusantara. Penelitian ini mencakup formulasi strategi pengembangan usaha sayuran Hidroponik Nusantara yang ditinjau dari faktor internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal mencakup, manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, riset dan pengembangan, dan SIM (Sistem Informasi Manajemen). Sedangkan lingkungan eksternal mencakup lingkungan umum (ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi, serta demografi) dan lingkungan industri (persaingan perusahaan sejenis, ancaman masuknya pendatang baru, daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, dan produk substitusi). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif yang dikuantifikasi dengan pendekatan skala ordinal. Alat analisis yang digunakan yaitu Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks QSPM. Hasil analisis Matriks IFE menghasilkan 10 faktor internal yang terdiri dari 6 faktor kekuatan dan 4 faktor kelemahan dengan total skor terbobot sebesar 3,311. Hasil analisis Matriks EFE menghasilkan 11 faktor eksternal yang terdiri dari 5 faktor peluang dan 6 faktor ancaman dengan total skor terbobot sebesar 2,801. Hasil total skor tertimbang pada Matriks IFE dan Matriks EFE yang diposisikan pada Matriks Internal Eksternal (IE) terletak pada sel IV yakni berada pada posisi tumbuh dan berkembang (growth and build) dengan strategi yang sesuai yaitu strategi intensif berupa penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, serta strategi integratif berupa integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal. Analisis Matriks SWOT menghasilkan 5 alternatif strategi yang dapat diterapkan Hidroponik Nusantara yaitu: Strategi S-O (Strengths-Opportunities), (1) meningkatkan kualitas produk sayuran hidroponik melalui penerapan GAP (Good Agricultural Practice); (2) Menyediakan layanan pesan antar secara langsung kepada pelanggan; Strategi W-O (Weaknesses-Opportunities) viii dengan meningkatkan kegiatan promosi produk dengan memanfaatkan media online e-commerce; Strategi S-T (Strength-Threats) dengan membangun kerjasama jangka panjang dengan pelanggan retail; Strategi W-T (Weaknesses-Threats) dengan menambah jumlah pemasok untuk setiap jenis sarana produksi. Hasil Matriks QSPM menunjukkan bahwa prioritas strategi yang dapat diimplementasikan yaitu menambah jumlah pemasok untuk setiap jenis sarana produksi dengan skor daya tarik sebesar 7,660.
Kata Kunci:Strategi Pengembangan;Sayuran Hidroponik;SWOT;QSPM