Adanya tantangan dan juga risiko terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kerap menjadi perhatian utama. Kondisi kerja pada pertambangan yang dapat dikategorikan ekstrem, penggunaan alat berat, serta adanya kompleksitas dari kegiatan produksi menjadikan lingkungan kerja tambang yang sangat rentan terhadap kecelakaan serta risiko kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko dalam upaya memperkecil kecelakaan kerja di PT X. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data yang dikumpulkan melalui survei (kuesioner), dokumentasi, dan penilaian risiko menggunakan lembar kerja HIRARC sesuai standar AS/NZS 4360:2004. Hasil identifikasi menunjukkan potensi bahaya dalam kegiatan loading didominasi oleh kesalahan pengaturan jarak alat berat (3.45%), tidak ada komunikasi antaroperator (3.45%), dan kondisi alat yang kurang optimal (13.80%), serta faktor lingkungan yang berkontribusi 6.90%. Pada hauling, kondisi jalan yang kurang memadai (20.69%), diikuti oleh kondisi alat berat yang kurang optimal dan kesalahan manuver (masing-masing 13.79%). Dari 29 aktivitas yang dinilai, 10,34% masuk kategori risiko ekstrem dan 17,24% risiko tinggi. Setelah analisis pengendalian risiko, risiko ekstrem turun 100%, dan risiko tinggi menurun 80% ke kategori rendah, dengan peningkatan risiko rendah dari 2 menjadi 27 (naik 92%) menunjukkan efektivitas dari adanya pengendalian risiko. Hal tersebut menunjukkan dengan adanya ketiga kegiatan tersebut yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko di PT X dapat menjadi cara untuk mengurangi risiko adanya kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan kerja pada kegiatan loading dan hauling.
Kata Kunci:HIRARC;Kecelakaan Kerja;K3;Hauling