Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas alat angkut, yaitu geometri jalan dan kualitas jalan, salah satu bagian dari geometri jalan adalah lebar jalan dan kemiringan jalan. Lebar jalan di PT XYZ masih terdapat yang kurang dari 3,5 kali lebar alat angkut terbesar yang melalui jalan tersebut, sedangkan menurut Keputusan Menteri ESDM No 1827 K/30/MEM/2018 lebar jalan minimum pada suatu tambang tidak boleh kurang dari 3,5 kali lebar alat terbesar yang melalui jalan tersebut, selain itu dijelaskan pula bahwa kemiringan jalan tambang tidak boleh melebihi 12% dan memperhatikan kemampuan alat yang melalui jalan tersebut. Jalan rusak merupakan hal yang umum terjadi di pertambangan, jalan rusak tersebut terjadi karena beberapa faktor, misalnya karena curah hujan yang tinggi, atau kegiatan perbaikan jalan yang belum optimal. Kegiatan produksi menjadi tidak optimal salah satunya karena ketiga faktor tersebut, oleh karena itu dilakukan upaya dalam meningkatkan produksi pada PT XYZ dengan melakukan perbaikan jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif, dengan cara dikumpulkannya data primer dan data sekunder untuk dilakukan pengolahan data dengan perhitungan serta bantuan software Talpac dan Surpac. Setelah dilakukan perbaikan jalan terjadi peningkatan nilai produktivitas setiap 1000 meter, yaitu sebesar 21.73 LCM/jam untuk kondisi perilaku sama, sebesar 17.95 LCM/jam untuk perilaku berbeda dan estimasi sebesar 19,92 LCM/jam untuk penurunan kemiringan jalan menjadi 8% dengan perilaku berbeda. Sehingga biaya operasi mengalami penghematan setelah pelebaran dan perbaikan jalan sebesar Rp 4,752.89 setiap BCM, dan estimasi penghematan setelah penurunan kemiringan jalan sebesar Rp. Rp7,709.11 setiap BCM.
Kata kunci: Lebar Jalan;Jalan Rusak;Perbaikan Jalan;Produktivitas