Produksi biji botani (True Seed of Shallot) merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas bawang merah. Dengan menggunakan zat pengatur tumbuh GA3 dan waktu induksi pada suhu yang tepat dapat menginduksi pembungaan secara maksimal untuk menghasilkan benih TSS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan, pembungaan, dan produksi bawang merah terhadap konsentrasi GA3 dan waktu induksi bunga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama konsentrasi GA3 (0 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm). Faktor kedua waktu induksi bunga (kontrol, 6 minggu setelah tanam (MST), dan 7 MST). Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut BNJ. Hasil menunjukkan perlakuan konsentrasi GA3 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi dan berat segar umbi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pembungaan bawang merah. Dengan perlakuan konsentrasi GA3 50 ppm (G1) yang memberikan respon terbaik terhadap jumlah daun 21.5 helai, jumlah anakan 5.4 buah, dan jumlah umbi 5.6 umbi. Perlakuan waktu induksi bunga berpengaruh sangat nyata terhadap pembungaan, berat segar umbi, dan berat kering umbi. Dengan perlakuan W0 menghasilkan rata-rata yang lebih tinggi. Kombinasi konsentrasi GA3 dan waktu induksi bunga tidak terdapat interkasi terhadap seluruh parameter pengamatan.
Kata kunci; Bawang Merah;Giberelin (GA3);Induksi bunga;Pembungaan