CV. Asri Jaya Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur lanskap dalam jasa pembangunan lanskap dan pemeliharaan tanaman yang berdiri sejak tahun 2007 diawali hanya menyediakan jasa perawatan atau pemeliharaan taman di suatu klaster perumahan dan berkembang sebagai penyedia jasa layanan arsitektur lanskap berupa pembuatan taman atau lanskap pada awal tahun 2015. Permasalahan yang ada pada CV. Asri Jaya Mandiri harus diberikan solusi dengan melakukan langkah-langkah strategis agar perusahaan dapat melakukan pengembangan usaha secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal serta merumuskan dan menentukan prioritas strategi yang perlu dijalankan untuk pengembangan usaha CV. Asri Jaya Mandiri. Metode dan analisis yang digunakan dalam perumusan strategi pengembangan usaha CV. Asri Jaya Mandiri dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu (1) tahap input yang terdiri dari Matriks IFE dan Matriks EFE, (2) tahap pencocokan yang terdiri dari Matriks Internal Eksternal dan Matriks SWOT, serta (3) tahap keputusan yang menggunakan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Berdasarkan pengolahan matriks IFE CV. Asri Jaya Mandiri diketahui CV. Asri Jaya Mandiri memiliki 11 faktor internal kunci dan 13 faktor eksternal kunci. Pemetaan yang dilakukan menggunakan matriks IE, menunjukan bahwa CV. Asri Jaya Mandiri berada pada diagram II matriks IE dengan skor total matriks IFE sebesar 2,654 dan skor total matriks EFE sebesar 3,346. Strategi yang sebaiknya digunakan pada perusahaan yang berada pada diagram II yaitu strategi tumbuh dan berkembang (build and growth). Berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT diperoleh 5 strategi alternatif dengan perhitungan matriks QSPM dengan Total Attractiveness Score terbesar yaitu “Memanfaatkan E–commerce atau media sosial untuk promosi dan informasi dalam menjangkau pasar serta menarik pelanggan” dengan skor TAS sebesar 6, 288; diikuti strategi prioritas yang kedua yaitu “Penambahan tenaga ahli khusus di bidang sketsa lanskap” dengan skor TAS sebesar 6,197; selanjutnya strategi prioritas ketiga yaitu “Pengembangan pasar ke wilayah Jakarta Raya” dengan total skor TAS sebesar 5,939; kemudian prioritas strategi keempat yaitu “Membuka kantor khusus perusahaan sebagai saluran interaksi langsung kepada pelanggan” dengan total skor TAS sebesar 5,604; dan yang terakhir strategi prioritas kelima yaitu “Membuat nursery untuk kebutuhan softscape atau tanaman tertentu dengan total skor TAS sebesar 5,419.
Kata kunci; Arsitektur lanskap;Pengembangan usaha;Perumusan strategi;Matriks IE