Trichoderma sp. mengontrol pertumbuhan, hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) sebagai agens hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh aplikasi Trichoderma dalam pertumbuhan tanaman, mengendalikan hama dan penyakit tanaman cabai rawit. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan, yaitu P0 (kontrol), P1 (10 g Trichoderma semi padat), P2 (15 g Trichoderma semi padat), P3 (20 g Trichoderma semi padat), dan P4 (25 g Trichoderma semi padat). Pemberian Trichoderma semi padat dilakukan dengan cara membuka permukaan tanah sekitar batang dan menaburkannya di lubang tanaman pada tiap polybag. Identifikasi hama dilakukan berdasarkan ciri morfologi, meliputi pengamatan bentuk tubuh dan karakteristiknya, sedangkan identifikasi penyakit dilakukan dengan cara mengamati gejala yang muncul pada tanaman sesuai referensi literatur. Analisis data dengan ANOVA dan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Trichoderma semi padat tidak memberikan pengaruh signifikan (P>0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan panjang buah. Perlakuan P0 memiliki rata-rata tinggi tanaman (79,67±7,26a) dan jumlah helai daun (72,84±21,87a), sedangkan P3 memiliki rata-rata jumlah buah (20,00±7,34a) dan panjang buah (3,51±0,87a). Trichoderma semi padat berpengaruh dalam mengendalikan hama yang ditandai dengan intensitas serangan pada akhir penelitian seperti kutu daun, kutu kebul, dan lalat buah. Perlakuan P4 menandakan adanya penyakit virus kuning dengan gejala seluruh permukaan daun menguning. Dengan demikian, Trichoderma semi padat berpotensi sebagai agen biokontrol yang dapat mendukung keberlanjutan produksi tanaman cabai rawit.
Kata kunci; Cabai Rawit;Hama;Penyakit;Pertumbuha