Sampah plastik yang terus mencemari lingkungan sangat mempengaruhi biota laut. Plastik yang terdegradasi akan berubah menjadi mikroplastik (MPs). MPs tersebut masuk ke dalam biota laut dan menyebabkan penyumbatan pada saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontaminasi MPs pada Mimachlamys asperulata dan Isognomon ephippium yang dikonsumsi di Jepang. Kelimpahan dan karakteristik MPs (ukuran, warna, dan bentuk) dianalisis pada organ pencernaan dan insang, serta dibandingkan dengan panjang cangkang kedua spesies. Penelitian dilakukan dengan cara survei terhadap 10 sampel yang di dapatkan dari Amakusa, Magarizaki, Jepang, yang terdiri dari lima individu Mimachlamys asperulata dan lima indvidu Isognomon ephippium. Sampel dianalisis menggunakan teknik destruksi untuk memisahkan bahan organik dan mengidentifikasi MPs dengan tiga kali pengulangan. Hasil menunjukkan kelimpahan MPs pada insang dan organ pencernaan Mimachlamys asperulata adalah 1,24 (±0,45) sedangkan pada Isognomon ephippium adalah 1 (±0,24). Bentuk MPs yang didominasi adalah fragmen dengan ukuran partikel 0,02 – 0,5 mm dan warna hitam. Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kandungan MPs antara kedua spesies (p > 0,05). Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan signifikan pada panjang cangkang (p < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Mimachlamys asperulata dan Isognomon ephippium telah terkontaminasi MPs.
Kata kunci; Sampah plastik;Mimachlamys asperulata;Isognomon ephippium;Amakusa