Perkembangan teknologi telah membawa kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akses ke sistem administrasi manunggal satu atap (samsat) melalui aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL). Diluncurkan pada 21 Juni 2021, aplikasi ini telah beroperasi selama tiga tahun dan memiliki lebih dari 2,27 juta pengguna hingga tahun 2024. SIGNAL dirancang untuk memfasilitasi pembayaran pajak kendaraan bermotor secara cepat dan efisien. Namun, aplikasi ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti kesulitan dalam verifikasi KTP dan perpanjangan data STNK, yang sering kali mengalami kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan dan penerimaan pengguna terhadap aplikasi SIGNAL. Menggunakan Technology Readiness And Acceptance Model (TRAM), penelitian ini menguji sepuluh hipotesis melalui metode kuantitatif dan analisis data dengan SmartPLS. Data dikumpulkan melalui survei online kepada pengguna di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan hipotesis diterima, dengan variabel Optimism memiliki pengaruh signifikan terhadap Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use. Nilai Path coefficient sebesar 0,753 menunjukkan pengaruh positif yang kuat, sementara Effect Size mencapai 0,993, menandakan dampak yang besar. Sebaliknya, hipotesis Discomfort ditolak yang dimana mendapatkan nilai Path coefficient sebesar 0,056 yang dimana Discomfort tidak berpengaruh terhadap Perceied Usefulness, dan hipotesis Insecurity tidak berpengaruh terhadap Perceived Usefulness yang memiliki nilai Path coefficient -0,066. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi SIGNAL cukup membantu pengguna dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor meskipun masih terdapat ruang untuk perbaikan.
Kata Kunci:Analisis;kesiapan;penerimaan;PLS-SEM