Desain geometri peledakan yang kurang tepat menghasilkan energi peledakan yang kurang optimal dan ukuran fragmentasi relatif besar (boulder) menyebabkan adanya secondary blasting. Penelitian dilakukan di PT Lotus SG Lestari dan penelitian ini bertujuan menemukan rancangan geometri peledakan guna menghasilkan energi peledakan dan ukuran fragmentasi batuan yang baik, sehingga mengurangi ukuran fragmentasi yang relatif besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan data yang dikumpulkan berupa data primer seperti burden, spacing, stemming, kedalaman lubang ledak, dan data sekunder seperti diameter lubang ledak, VOD ANFO, density andesit, density dinamit. Pada usulan rancangan geometri peledakan R.L. Ash didapatkan hasil energi peledakan yang terkontrol dengan nilai SDoB sebesar 1,04 m/Kg dan didapatkan distribusi fragmentasi oversize hasil pengukuran langsung dengan metode fotografi dengan analisis menggunakan software sebesar 17,38%, sedangkan prediksi fragmentasi batuan menggunakan metode Kuz-Ram mendapatkan distribusi fragmentasi oversize sebesar 11,37%, dengan selisih hasil 6,01%. Sehingga geometri peledakan guna menghasilkan energi peledakan dan ukuran fragmentasi batuan yang baik tercapai.
Kata kunci; Energi peledakan;Fragmentasi;Kuz-Ram;R. L. Ash