Cekaman salinitas menjadi ancaman besar bagi pertumbuhan tanaman yang memiliki toleransi rendah seperti tanaman kedelai. Induksi bakteri halotoleran pada kedelai berpotensi untuk mengadaptasikan tanaman terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang isolat bakteri halotoleran yang dapat meningkatkan toleransi kedelai terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah bakteri halotoleran (tanpa bakteri (B0), E194-3 (B1), E196-1 (B2), E198-3 (B3), R158-2 (B4), E194-3+E196-1+E198-3+R158-2 (B5)) dan faktor kedua adalah konsentrasi salinitas (0, 40, 80, 120, 160 mM NaCl) dan diulang 6 kali. Media tumbuh yang digunakan adalah Hoagland ½ konsentrasi dengan menambahkan isolat bakteri pada proses inkubasi. Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf α=5% dan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan B4 meningkatkan tinggi tanaman, bobot segar, dan kandungan klorofil a masing-masing sebesar 19%, 38%, dan 13% pada salinitas 40 mM dan meningkatkan total klorofil sebesar 94% pada salinitas 80 mM. Perlakuan B5 menghasilkan peningkatan panjang akar dan jumlah akar masing-masing sebesar 191% dan 81% pada salinitas 40 mM. Perlakuan B4 dan B5 menghasilkan nilai total gula terlarut tertinggi pada salinitas 160 mM masing-masing sebesar 32% dan 18%. Bakteri halotoleran B1, B2, B3, B4 dan B5 dapat meningkatkan toleransi benih kedelai terhadap cekaman salinitas. Bakteri halotoleran B4 dan B5 memberikan pengaruh paling baik pada parameter vegetatif hingga salinitas 80 mM dan bakteri halotoleran B1, B4, dan B5 memberikan pengaruh paling baik pada parameter biokimia hingga salinitas 120 mM.
Kata kunci; Bakteri halotoleran;Cekaman salinitas;Tanaman kedelai