Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber daya geologi yang melimpah, termasuk batuan andesit yang banyak dimanfaatkan dalam industri konstruksi. Dikarenakan adanya pembangunan ibu kota Indonesia yang baru di pulau Kalimantan, bahan bangunan yang kokoh diperlukan, terutama untuk pembuatan pondasi bangunan. Oleh karena itu, dilakukan pencarian batuan andesit di lokasi yang tidak jauh dari lokasi pembangunan karena eksplorasi dan identifikasi batuan andesit menjadi hal yang penting dalam mendukung konstruksi nasional tersebut. Telah dilakukan penelitian menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi wenner-schlumberger. Terdapat 6 lintasan dengan spasi 10 meter pada setiap elektroda, dengan masing masing panjang lintasan yaitu 480 meter dengan 3 lintasan berarah Timur ke Barat, 2 lintasan berarah Utara ke selatan, 1 lintasan berarah Timur ke Barat Daya. Berdasarkan hasil penampang resistivitas 2D, diperoleh tahanan jenis yang diidentifikasikan sebagai batuan andesit dengan nilai tahanan jenis lebih dari 100Ωm, dengan kedalaman bervariasi antara 1 - 120 meter. Berdasarkan hasil pemodelan 2D dengan software surfer, rentang nilai resistivitas yang terukur yaitu sebesar 1 Ωm sampai >100Ωm. Didapatkan beberapa batuan penyusun diantaranya Sandy gravel dengan nilai resistivitas 80-100 Ωm, Claystone padat dengan nilai resistivitas antara 1-10 Ωm, Sandstone dengan nilai resistivitas 40-80 Ωm, Siltstone dengan nilai resistivitas 10-20 Ωm, Andesite rock dengan nilai resistivitas >100 Ωm.
Kata Kunci: Geolistrik;Resistivitas;Wenner-Schlumberger;Surfer