Penggemukan sapi jumbo membutuhkan manajemen pakan yang baik, kualitas pakan yang bermutu, serta kuantitas pakan yang lebih tinggi untuk mencapai bobot tubuh yang besar sesuai dengan target yang diinginkan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Sumiland Farm Sebagai perusahaan penggemukan sapi yang berfokus pada penggemukan sapi tipe besar atau jumbo. Sumiland Farm memiliki potensi risiko-risiko dalam aktivitas penggemukan seperti aktivitas perkandangan, pemilihan bakalan, pemberian pakan, dan pemeliharaan kesehatan. Risiko-risiko yang ada pada hakikatnya perlu dikendalikan untuk mencapai target pertambahan bobot penggemukan yang telah ditetapkan. Pengendalian risiko perlu diawali oleh indentifikasi risiko, penyebab, dan agent risiko sehingga dapat diukur probabilitas dan dampak dari risikonya. Setelah itu, dirumuskan mitigasi risiko untuk mengendalikan agen-agen risiko yang terdapat pada Sumiland Farm. Berdasarkan uraian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengidentifikasi kejadian risiko dan penyebab terjadinya risiko pada penggemukan sapi jumbo di Sumiland Farm, (2) Mengetahui tingkat risiko pada penggemukan sapi jumbo di Sumiland Farm, (3) Memetakan risiko penggemukan sapi jumbo di Sumiland Farm, dan (4) Mengetahui cara mitigasi risiko pada penggemukan sapi jumbo di Sumiland Farm. Penelitian ini dilakukan dengan melalui riset eksploratif dan riset deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara, pengisian kuisioner, dan studi pustaka. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi fish bone, HOR (House of risk), dan diagram pareto. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan 23 kejadian risiko dan 24 penyebab risiko yang terjadi pada aktivitas penggemukan sapi di Sumiland Farm. Hasil pengukuran risiko pada aktivitas penggemukan sapi di Sumiland Farm yang memiliki nilai ARP tertinggi pada aktivitas perkandangan adalah keterbatasan lahan hijauan di sekitar kandang (A2), pada aktivitas pembelian bakalan adalah adanya penyakit bawaan pada bakalan (A8), pada aktivitas pemberian pakan adalah pengolahan pakan yang tidak tepat (A9), dan pada aktivitas pemeliharaan kesehatan adalah kurangnya edukasi peternak tentang penyakit (A19). Berdasarkan hasil identifikasi mitigasi risiko yang tepat dan melalui perhitungan pada HOR fase 2, terdapat 21 mitigasi risiko yang dapat direkomendasikan pada Sumiland Farm yaitu 6 mitigasi risiko pada aktivitas perkandangan, 2 mitigasi risiko pada aktivitas pemilihan bakalan, 8 mitigasi risiko pada aktivitas pemberian pakan, dan 5 mitigasi risiko pada aktivitas pemeliharaan Kesehatan.
Kata Kunci: Penggemukan;Sapi jumbo;HOR;Diagram pareta