Daerah jawa bagian selatan memiliki tingkat resiko bencana yang dapat menimbulkan gempa bumi dan tsunami karena berada pada jalur zona subduksi yang terbentuk dari aktivitas tumbukan lempeng indo-australia yang menujam kedalam lempeng Eurasia. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan struktur 3D zona subduksi selatan Jawa menggunakan metode gravitasi dengan data anomali Bouguer dari satelit TOPEX. Analisis dilakukan melalui pemisahan anomali regional dan residual serta metode Second Vertical Derivative (SVD) untuk mengidentifikasi struktur patahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona subduksi memiliki anomali tinggi dengan banyak kejadian gempa bumi serta jalur patahan yang jelas nilai anomali yaitu berkisar antara 2 hingga 4 mGal dan kedalaman berkisar antara 6 hingga 8 km sementara zona megathrust ditandai dengan distribusi gempa yang lebih sedikit dan berada pada kedalaman yang lebih dangkal yaitu berkisar antara 5-6 km. Pemodelan 3D mengonfirmasi letak zona subduksi serta karakteristik slab yang lebih padat dan kaku, yang berpotensi memicu gempa bumi besar. Korelasi dari data gempabumi dan tsunami menunjukkan daerah dengan risiko tinggi terhadap bencana yaitu wilayah pada arah barat dan arah selatan tenggara jawa bagian selatan yang menuju zona subduksi. Wilayah yang dimungkinkan terdampak bencana yaitu di selatan Cilacap, Yogyakarta, dan Pacitan.
Kata kunci: Zona Subduksi, Metode Gravitasi, Pemodelan 3D, Jawa Bagian Selatan