Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Analisis daya saing Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Pasar Internasional
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis keunggulan komparatif
komoditas CPO Indonesia dan Malaysia di lima negara tujuan utama, 2)
Menganalisis keunggulan kompetitif komoditas CPO Indonesia dan Malaysia di
lima negara tujuan utama, 3) Mengetahui rekomendasi dalam meningkatkan daya
saing komoditas CPO Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini mencakup
perdagangan komoditi CPO secara internasional dengan menggunakan kode
Harmonized System (HS) dengan HS 151110. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder berupa data time series mulai tahun
2003 hingga tahun 2017. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Kementerian
Perindustrian, GAPKI dan UN Comtrade. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengukur
keunggulan komparatif, Export Product Dynamic (EPD) untuk mengukur
keunggulan kompetitif, Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk mengetahui
posisi perdagangan dan Porter’s Diamond untuk mengetahui situasi kondisi
dalam suatu industri.
Berdasarkan hasil pengujian RCA, Indonesia memiliki keunggulan
komparatif yang ditunjukan dengan nilai rata-rata RCA lebih dari satu. Nilai ratarata
RCA Indonesia dari tahun 2003-2017 mencapai 315. Mampu melampaui nilai
RCA Malaysia sebagai pesaing utama yang hanya mencapai 39. Tingginya nilai
RCA Indonesia dikarenakan nilai ekspor CPO Indonesia lebih mendominasi
dibandingkan dengan nilai ekspor CPO dunia ke negara-negara tujuan ekspor.
Berdasarkan hasil pengujian EPD, komoditi CPO Indonesia berada posisi
Rising Star di negara India dan Itali, posisi Lost Opportunity berada di negara
Belanda, posisi Retreat berada di negara Singapura dan Spanyol, sementara posisi
Falling Star tidak dialami oleh komoditi CPO Indonesia di lima negara tujuan
ekspor.
Berdasarkan hasil pengujian ISP Indonesia memperoleh nilai positif sebesar
0,999. Hal ini menunjukkan bahwa komoditi CPO Indonesia cenderung sebagai
eksportir CPO di pasar internasional dalam tahap pematangan dengan standarisasi
teknologi yang dimiliki. Sedangkan nilai ISP Malaysia sebesar 0,62. Hal ini
menunjukkan bahwa komoditi CPO Malaysia berada pada tahap perluasan dan
pertumbuhan ekspor CPO di pasar internasional.
Berdasarkan hasil analisis Porter’s Dyamond Indonesia memiliki
keunggulan kompetitif yang dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya 1)
Faktor sumberdaya, 2) Industri terkait dan pendukung, 3) Kondisi permintaan, 4)
Kondisi persaingan, struktur dan strategi, 5) Peran pemerintah, dan 6) Peran
kesempatan memiliki keterkaitan yang saling mendukung antar setiap komponen
Kata Kunci: CPO, Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif.
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
007 AGR 2019
|
Penerbit | Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Jakarta, Ciputat., 2019 |
Deskripsi Fisik |
xix, 179 hlm; 28 cm.
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
007 AGR 2019
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Siti Rochaeni
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog