Osteoporosis merupakan pengurangan massa tulang yang mengakibatkan penderita merasakan nyeri pada persendian di saat berjalan maupun aktifitas yang berkaitan dengan sendi. Biasanya penyakit keropos tulang ini menjangkiti sebagian besar wanita pasca menopause, sehingga sering mengalami nyeri pada persendian dan tidak mengetahui terapi atau rehabilitasi medik yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Hal ini memerlukan suatu pengetahuan tentang pengobatan atau rehabilitasi medik (terapi) yang perlu dilakukan untuk kondisi yang dialami penderita osteoporosis. Metode yang digunakan untuk penentuan rehabilitasi medik adalah metode Faktor Kepastian atau Certainty Factor (CF). Nilai CF digunakan untuk mengetahui rehabilitasi medik yang harus dilakukan oleh penderita Osteoporosis. Nilai CF rehabilitasi medik didapat dari pakar. Teknik Penalaran yang digunakan adalah Forward Chaining dan Teknik Penelusuran yang digunakan adalah Depth First Search (DFS). Data yang digunakan merupakan hasil wawancara dengan pakar yang terkait dan studi pustaka mengenai osteoporosis. Hasil CF yang didapat dari Rehabilitasi Medik 1 suplemen kalsium dengan nilai tertinggi 0.436 dan nilai terendah 0.22572, Rehabilitasi Medik 2 aktifitas fisik dengan nilai tertinggi 0.8 dan nilai terendah 0.51, Rehabilitasi Medik 3 krim penghilang rasa sakit dengan nilai 0.8, Rehabilitasi Medik 4 terapi air dengan nilai tertinggi 0.8 dan nilai terendah 0.236, Rehabilitasi Medik 5 Terapi Shortwave Diathermy dengan nilai tertinggi 0.8 dan nilai terendah 0.728, Rehabilitasi Medik 6 Ultrasound Therapy dengan nilai tertinggi 0.8 dan terendah 0.6, Rehabilitasi Medik 7 Terapi ESWT nilai tertinggi 0.8 dan nilai terendah 0.728. Sistem pakar ini diharapkan dapat membantu penderita osteoporosis untuk mengetahui jenis rehabilitasi medik yang perlu dilakukan.

Kata kunci : Faktor Kepastian, Sistem Pakar, Osteoporosis, Rehabilitasi Medik, Forward Chaining, Depth-First Search