Kendala yang dialami dalam budidaya tanaman nilam adalah gangguan penyakit yang disebabkan oleh virus dan kutu daun sebagai serangga vektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas nanopestisida minyak cengkeh konsentrasi 0,5% terhadap Potyvirus dan serangga vektor pada tanaman nilam yang dilakukan di Kebun Percobaan Manoko, Lembang dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat sejak Januari hingga September 2018. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak kelompok, dengan empat perlakuan dan sepuluh ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu nanopestisida minyak cengkeh konsentrasi 0,5%, pestisida serai wangi komersil, insektisida sintetis, dan kontrol. Intensitas penyemprotan dilakukan satu bulan sekali selama enam bulan. Jumlah tanaman yang diamati 4000 tanaman nilam. Parameter yang diamati adalah kejadian gejala penyakit mosaik, kejadian kerusakan daun menggulung, intensitas serangan penyakit mosaik, intensitas kerusakan daun menggulung, tingkat efikasi, dan kehilangan hasil. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kejadian gejala penyakit mosaik pada seluruh perlakuan >56%, rata-rata kejadian kerusakan daun menggulung pada seluruh perlakuan >1,6%, rata-rata intensitas serangan penyakit mosaik >20%, dan rata-rata intensitas kerusakan daun menggulung >0,46%. Hasil analisis statistik menunjukkan pemberian nanopestisida minyak cengkeh 0,5% tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pemberian nanopestisida minyak cengkeh konsentrasi 0,5% belum cukup efektif untuk menekan perkembangan Potyvirus penyebab penyakit mosaik dan kutu daun sebagai serangga vektor pada tanaman nilam di Lembang, Jawa Barat.
Kata kunci: Kutu daun; minyak cengkeh; nanopestisida; nilam; Potyvirus