Penggunaan inversi data seismik untuk Acoustic Impedance (AI) telah diterima di
industri minyak sebagai metode yang sangat baik dalam membantu proses
karakterisasi reservoir. Acoustic Impedance (AI) diperoleh dengan mengalikan
densitas dan kecepatan kompresi, sehingga dapat didefinisikan sebagai
momentum per satuan volume. Sedangkan melalui inversi seismik, Acoustic
Impedance (AI) dapat langsung terkait dengan beberapa hal penting lainnya,
seperti porositas, litologi, net pay, dan permeabilitas sebagai dasar untuk
karakterisasi reservoir. Metode yang digunakan untuk melakukan inversi seismik
Post-Stack adalah metode seismik inversi Model Based, Maximum Likelihood
Sparse Spike, dan Rekursif. Berdasarkan hasil interpretasi kualitatif data sumur
dan analisis sensitivitas, sumur yang memiliki prospek hidrokarbon adalah sumur
ABC-1, ABC-3, dan ABC-4 dengan litologi berupa batu pasir dan gas sebagai
fluidanya. Zona Shale memiliki nilai P-impedance antara 9.500 - 27.500
(ft/s)*(g/cc) dengan NPHI diatas 0,15%. Sedangkan zona sand memiliki nilai Pimpedance
diatas 27.500 – 57.500 (ft/s)*(g/cc) dengan NPHI antara 0 - 0,15%.
Sementara metode seismik inversi Post-stack yang tepat untuk karakterisasi
reservoir pada lapangan ―XYZ‖ adalah metode seismik inversi Rekursif.
Kata kunci: Acoustic Impedance, Metode Seismik Inversi, Model Based,
Maximum Likelihood Sparse Spike, Rekursif.