Dalam industri minyak dan gas, sistem instrumentasi sangat penting untuk nilai variabel maksimum dalam proses industri. Dalam industri minyak dan gas, berbagai sistem pengukuran dan instrumentasi digunakan. Salah satunya adalah pengukuran tekanan, yang diperlukan untuk menentukan tekanan maksimum yang diizinkan di mana sistem atau perangkat dirancang untuk beroperasi dengan aman. Minyak dan gas berasal dari dekomposisi materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang menurun secara perlahan. Daerah ini biasanya berupa lautan, batas laguna di sepanjang pantai, atau danau dan rawa di darat. Pada penelitian ini penulis akan membandingan 3 lapangan pada PT. Pertamina EP asset 3 dengan menggunakan metode orifice untuk mencari nilai ketidakpastian pada setiap lapangannya. Tempat yang di teliti pada kegiatan ini lapangan TM, fasilitas produksi KY dan fasilitas MGS yang di mana menggunakan bahan fluida steam dan hydrocarbon gas untuk mencari koefisien empiris debit dan koefisien pelepasan bilangan reynolds. Orifice plate yang digunakan mempunyai diameter sebesar 1.5, 1.9 dan 7.7 in yang dilengkapi dengan bevel pada bagian saluran masuk dan menggunakan rasio diameter (β) sebesar 0,3, 0,4, 0,5, 0,6, dan 0,7. Hasil koefisien empiris debit pada lapangan TM sebesar 0.47879, pada fasilitas produksi KY sebesar 0.46076859, pada fasiltas MGS sebesar 0.473053. Hasil perubahan relatif ketergantungan terhadap bilangan reynolds pada lapangan TM sebesar 1.0653388, pada fasilitas produksi KY sebesar 1.3441551, pada fasilitas MGS sebesar 1.196407.
Kata Kunci : Minyak, Gas, Hydrocarbon, Steam, Orifice plate, Rasio diameter