Kacang merah dan tempe kacang merah terbukti dapat dikembangkan menjadi pangan fungsional antihipertensi. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) biskuit berbasis tepung tempe kacang merah. Proses pembuatan tempe kacang merah dengan ragi tempe sebesar 0,2% (b/b) dan difermentasi selama 32 jam pada suhu ruang. Tempe dibuat menjadi tepung tempe kacang merah. Pembuatan biskuit berbasis tepung tempe kacang merah yang disubstitusikan dengan tepung terigu dengan variasi 40:60, 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, 0:100 dan 100:0. Pengujiannya meliputi uji organoleptik oleh 38 orang panelis tidak terlatih dan ekstrak biskuit dengan konsentrasi 500.000 ppm diuji aktivitas penghambatan ACE. Biskuit dengan formulasi terbaik yang paling disukai panelis dan memiliki aktivitas penghambatan ACE tertinggi serta tepung tempe kacang merah dilanjutkan uji kadar total fenolik, flavonoid, dan analisis proksimat. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah biskuit formulasi terbaik dengan perbandingan tepung tempe kacang merah dan tepung terigu (80:20) paling disukai panelis (3,16) dan aktivitas penghambatan terhadap ACE tertinggi sebesar 94,19%. Total fenolik dan total flavonoid tepung tempe kacang merah didapatkan sebesar 0,011 GAE/g dan 0,44 QE/g sedangkan biskuit tempe kacang merah didapatkan sebesar 0,025 mg GAE/g dan 0,31 QE/g. Biskuit berbasis tepung tempe kacang merah berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional antihipertensi.
Kata Kunci: Biskuit, fermentasi, hipertensi, kacang merah, penghambat ACE, tempe.