Batok Kelapa memiliki beberapa kandungan komponen biomassa diantaranya selulosa, lignin, pentosan yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk arang sebagai bioabsorben. Limbah sludge adalah residu yang terbentuk sebagai hasil samping pada pengolahan limbah cair di instalasi pengolahan air limbah yang mengeluarkan emisi bau yang mengganggu warga sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk deodorisasi limbah lumpur es krim menggunakan adsorben arang batok kelapa dan karbon aktif. Rasio masing-masing adsorben dan limbah es krim pada percobaan yaitu 1:1, 1:3, 1:5, 1:6, dan 1:7. Parameter pengukuran pada sludge yaitu nilai odor, pH, suhu, dan kadar air yang diukur perhari. Kadar amonia dan kadar sulfida diukur menggunakan metode titrasi, serta kadar protein menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penurunan odor pada limbah dengan adsorben karbon aktif lebih baik dibanding arang batok kelapa dengan massa rasio optimum pada rasio 1:3 dengan penurunan sebesar 97,13% dalam waktu 7 hari. Kadar amonia mengalami penurunan pada penggunaan arang batok kelapa dengan rasio massa 1:1 dari 10.276 mg/kg menjadi 308 mg/kg; pada penggunaan karbon aktif dengan rasio massa 1:1 menjadi 252 mg/kg. Kadar sulfida pada sampel dengan adsorben arang batok kelapa rasio massa 1:1 menurun dari 1,2149 mg/L menjadi 0,0483 mg/L; pada sampel dengan adsorben karbon aktif rasio 1:1 menjadi 0,0483 mg/L.
Kata Kunci: arang batok kelapa, deodorisasi, karbon aktif, limbah sludge es krim.