Lokasi PNBP 9 saat ini memliki ketinggian 730 m dimana area tersebut belum dapat dijadikan front kerja. Area top PNBP 9 saat ini memiliki luas area kurang lebih 0,7 ha, sementara untuk front produksi rata-rata luas areanya adalah 5 ha. PNBP 9 harus diturunkan levelnya menjadi 700 meter untuk dijadikan front kerja produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi pada kegiatan pemboran sehingga diharapkan waktu pengerjaan penurunan level dapat sesuai target dan yang diharapkan atau lebih cepat.
Metode yang digunakan untuk penurunan level adalah drilling and blasting untuk menghancurkan batuan sebanyak 210.000 m3. Untuk mengevaluasi kegiatan pemboran dilakukan dengan menganalisa waktu kerja sehingga dapat dieliminasi waktu kerja yang tidak perlu. Penelitian dibatasi hanya di lokasi PNBP 9, alat bor yang digunakan Furukawa HCR 1500 –ED II serta hasil fragmentasi dan powder factor dianggap sudah ideal. Dari waktu kerja diatas kemudian diestimasi produksi pemboran sehingga didapatkan cycle time, volume setara, volume peledakan dan efisiensi kerja.
PT. Semen Padang menargetkan pemboran memproduksi 30 lubang bor perhari. Namun kenyataannya, alat bor Furukawa HCR 1500 –ED II yang digunakan saat ini hanya mampu menghasilkan 24 lubang bor perhari dan volume peledakan sebesar 1.058 m3/hari dengan efisiensi kerja sebesar 61,3%. Dengan jumlah produksi saat ini, waktu pengerjaan selesai dalam waktu 198 hari sementara target PT. Semen Padang dengan 30 lubang perhari adalah 158 hari.
Setelah melakukan evaluasi waktu edar dan waktu hambatan, alat bor dapat menghasilkan 32 lubang/hari dan volume peledakan 1.411 m3/hari dengan efisiensi alat 82,1%. Dengan produksi pemboran baru ini, waktu pengerjaan dapat selesai dalam waktu 148 hari kerja atau 50 hari lebih cepat dari kondisi saat ini dan 10 hari lebih cepat dari target PT. Semen Padang. Setelah peningkatan produksi, biaya pemboran yang dikeluarkan lebih sedikit Rp 7.384.668 dan saving cost selama 50 hari lebih cepat yang sangat menguntungkan secara ekonomi bagi perusahaan.
Kata kunci : Penurunan Level, Produksi Pemboran, Volume Hasil Peledakan, Efisiensi Kerja Alat, Waktu Selesai Pengerjaan, Biaya Pemboran.