Crude glycerol merupakan produk samping pembuatan biodiesel dengan tingkat kemurnian yang rendah. Crude glycerol mengandung senyawa- senyawa pengotor, antara lain metanol, katalis KOH, sabun, dan air. Untuk itu perlu dilakukan pemurnian terhadap crude glycerol sehingga diperoleh kualitas dan kemurnian yang lebih baik. Pemurnian crude glycerol dalam penelitian ini menggunakan biosorben dari sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode aktivasi sekam padi terbaik, menentukan kondisi optimum proses adsorpsi, dan kinetika adsorpsi yang meliputi orde reaksi, persamaan konstanta laju adsorpsi dan energi aktivasi adsorpsi, serta menentukan kualitas crude glycerol yang dihasilkan pada kondisi optimum adsorpsi berdasarkan SNI 06- 1564-1995. Terlebih dahulu crude glycerol diasamkan menggunakan asam fosfat (H3PO4) sampai pH 2,5, kemudian diekstraksi menggunakan metanol. Kadar gliserol yang diperoleh setelah proses ekstraksi sebesar 79,66%. Metode aktivasi sekam padi terbaik adalah secara fisika yaitu dengan karbonasi pada suhu 250oC selama 2,5 jam dengan kadar gliserol yang dihasilkan sebesar 84,720%. Kondisi optimum adsorpsi adalah pada suhu 90oC, waktu 75 menit, konsentrasi adsorben 20% (w/v) dan ukuran partikel adsorben 180 μm dengan kadar gliserol yang dihasilkan sebesar 97,290%. Gliserol yang diperoleh pada kondisi adsorpsi optimum telah memenuhi standar SNI 06-1564-1995 dengan kadar air 1,698%; kadar abu 0,885%; kadar MONG 0,132% dan tidak mengandung gula. Sedangkan warna gliserol yang dihasilkan berwarna lebih gelap dengan massa jenis gliserol sebesar 1,253 g/mL dan kadar logam kaliumnya sebesar 38,5 ppm. Orde reaksi yang sesuai untuk reaksi adsorpsi ini adalah orde satu dan persamaan konstanta laju adsorpsinya adalah k = 3.376 e- 36.766/RT yang menunjukan bahwa proses adsorpsi berlangsung secara kimia.
Kata Kunci : Kinetika adsorpsi, crude glycerol, sekam padi, orde satu