Crude glycerol yang dihasilkan dari proses transesterifikasi minyak goreng bekas merupakan gliserol yang memiliki banyak senyawa pengotor. Senyawa ini dapat dihilangkan dengan proses adsorpsi menggunakan biosorben berupa ampas teh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum proses adsorpsi, karakteristik biosorben ampas teh dan kualitas gliserol yang dihasilkan. Crude glycerol dibuat dari reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas (200 mL), metanol (50 mL) dan katalis KOH sebanyak (1,8 g) dipanaskan pada suhu 60oC selama 60 menit. Crude glycerol dipisahkan dari biodiesel dan ditambahkan H3PO4 85% sampai pH ±2,5. Kadar gliserol setelah pengasaman sebesar 76,9083%. Selanjutnya dilakukan adsorpsi menggunakan ampas teh yang telah diaktivasi dengan NaOH 0,05 M. Proses adsorpsi dilakukan dengan memvariasikan waktu kontak (30, 60, 75, 90 dan 120 menit), suhu adsorpsi (30, 45, 60 dan 75 oC), konsentrasi biosorben (6, 9, 12, 15 dan 18 %) dan ukuran partikel biosorben (180, 250 dan 630 μm). Kadar gliserol tertinggi sebesar 95,9544% diperoleh pada waktu kontak 90 menit, suhu adsorpsi 60oC, konsentrasi biosorben 12% dan ukuran partikel biosorben 180 μm. Gliserol yang diperoleh memenuhi syarat mutu SNI 06-1564-1995 dengan kadar air 2,9698%; kadar abu 0,2861% dan kadar MONG 0,7897%. Selain itu massa jenis gliserol yang diperoleh yaitu 1,2612 g/mL, kadar logam kalium 107 ppm dan tidak mengandung gula serta memiliki penurunan intensitas warna sebesar 58,3815%. Karakteristik biosorben ampas teh terjadi perubahan gugus fungsi dan bentuk morfologi permukaan pada ampas teh sebelum dan setelah adsorpsi.
Kata Kunci: adsorpsi, aktivasi, ampas teh, biosorben, crude glycerol.