Tanaman Anggrek Vanda Douglas merupakan tanaman yang diangkat
menjadi ikon Kota Tangerang Selatan yang kini terancam eksistensinya. Memiliki
daerah sentra produksi di Kecamatan Pamulang, tidak membuat ancaman eksistensi
ikon kota ini berkurang. Penurunan jumlah luas lahan dan jumlah tenaga kerja untuk
usahatani anggrek Vanda Douglas terus terjadi. Hal itu disebabkan karena nilai jual
lahan di daerah perkotaan yang tinggi sehingga pemilik lahan tergiur untuk
menjualkan lahannya kepada para pengembang (developers) untuk diubah
manfaatnya. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang terus menurun disebabkan adanya
anggapan bahwa bekerja pada sektor pertanian khususnya usahatani anggrek Vanda
Douglas tidak memberikan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup di daerah perkotaan, banyak risiko yang dihadapi dan tidak sesuai dengan
pendapatan yang akan diperoleh dibandingkan dengan bekerja pada sektor kegiatan
lain seperti industri atau jasa-jasa. Oleh karena itu, diperlukannya analisis biaya dan
pendapatan terhadap usahatani anggrek Vanda Douglas di Kecamatan Pamulang.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengetahui besar biaya, penerimaan, dan
pendapatan usahatani anggrek Vanda Douglas di Kecamatan Pamulang, dan (2)
untuk menganalisis besar perubahan harga input dan harga jual yang dapat
ditoleransi oleh usahatani anggrek Vanda Douglas di Kecamatan Pamulang.
Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan, serta
menggunakan analisis sensitivitas pada analisis kelayakan usaha, yakni rasio R/C,
rasio B/C, titik balik impas (BEP), dan periode pengembalian (PP) yang dihasilkan
dari data-data pada biaya, produk, dan harga jual dari responden. Responden
penelitian ini ialah anggota-anggota dari kelompok-kelompok tani anggrek Vanda
Douglas yang kelompok taninya terdata oleh Dinas Pertanian Kota Tangerang
Selatan dan jumlah responden penelitian ini sebanyak 20 orang berdasarkan kriteria
pada penelitian ini. Selain itu dibutuhkan data pendukung lainnya yang berasal dari
Dinas Pertanian setempat. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian
wawancara dan kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) besar biaya yang dikeluarkan oleh
petani yang melakukan usahatani anggrek Vanda Douglas di Kecamatan Pamulang
untuk rata-rata luas lahan garapan 2.378 m2 adalah 27.739.796 rupiah per tahun,
penerimaan yang didapat petani sebesar 33.984.873 per tahun, sehingga jika
diambil selisih antara total penerimaan dengan total biaya operasional akan
dihasilkan pendapatan sebesar 6.245.077 rupiah per tahun. Biaya investasi untuk
melakukan kegiatan usahatani ini sebesar 33.067.250 rupiah. (2) Analisis kepekaan
(Sensitivity Analysis) pada kelayakan finansial usahatani anggrek Vanda Douglas
di Kecamatan Pamulang untuk rata-rata luas garapan lahan pertanian 2.378 m2.
Besar nilai rasio R/C adalah 1,23, besar nilai rasio B/C adalah 0,23, dan lamanya
vi
Payback Periode adalah 5 tahun 4 bulan (5,3). Batas minimum produksi yang harus
dihasilkan (BEP produksi) agar usahatani tidak merugi adalah 326 ikat dalam satu
tahun dan batas minimum harga jual petani sebesar Rp 69.445,- per ikat. Hasil
analisis nilai pengganti dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga pupuk 6%,
kenaikan harga nutrisi dan pestisida sebesar 6%, penurunan harga jual 6%, serta
terjadinya kenaikan harga pupuk, nutrisi, dan pestisida sebesar 6%, dan penurunan
harga jual sebesar 6% secara bersamaan, kejadian tersebut masih dapat ditoleransi
sehingga tidak mempengaruhi kelayakan usahatani anggrek Vanda Douglas.
Kata Kunci : Biaya, Pendapatan, Sensitivitas, Usahatani, Anggrek Vanda Douglas