Secara empirik daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) telah digunakan untuk obat tradisional. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa formula yg mengandung ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas antikolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan jangka panjang formula ekstrak yang mengandung daun salam terhadap keamanan organ ginjal. Uji toksisitas kronis ini menggunakan tikus putih galur Sprague Dawley jantan dan betina yang dibagi ke dalam 4 kelompok perlakuan uji yaitu 1 kelompok normal, dan 3 kelompok dosis (400 mg/kg Berat Badan (BB), 700 mg/kg Berat Badan (BB), dan 1000 mg/kg Berat Badan (BB)). Sampel uji diberikan setiap hari secara peroral selama 9 bulan ditambah 1 bulan tanpa perlakuan. Analisis histologi ginjal dilakukan pada bulan ke-9 dan bulan ke-10 secara makroskopis dan mikroskopis (diameter ruang antar kapsula bowman dan diameter kapsula bowman). Hasil analisis pada bulan ke-9 menunjukkan adanya pelebaran pada diameter ruang antar kapsula bowman (RKB) yang berbeda secara signifikan (p0.05) pada semua kelompok perlakuan dibandingkan kelompok normal pada bulan ke-9 maupun bulan ke-10. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perubahan histologi ginjal pada kelompok 1000 mg/kgBB bersifat reversible. Penggunaan formula ektrak daun salam hingga dosis 700 mg/kgBB aman terhadap organ ginjal.
Kata kunci: bulan ke-9, bulan ke-10, Daun salam (Syzygium polyanthum), histologi ginjal, kelompok dosis, kapsula bowman, ruang antar kapsula bowman, uji toksisitas kronis.