Telah dikembangkan formula ekstrak yang mengandung daun salam yang berkhasiat menurunkan kolesterol secara in vivo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka panjang formula ekstrak tersebut terhadap profil hematologi tikus putih. Tikus putih sebanyak 120 ekor terdiri dari 60 ekor jantan dan betina masing-masing dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Empat kelompok utama terdiri dari kelompok kontrol yang diberi larutan pembawa CMC 0,5% p.o, 3 kelompok perlakuan diberi formula ekstrak dosis 400, 700 dan 1000 mg/kg bb p.o. Kedua kelompok lainnya (kelompok satelit) diberi larutan pembawa CMC 0,5% dan formula ekstrak dosis 1000 mg/kg bb p.o. Formula diberikan selama 9 bulan dan dihentikan selama 28 hari pada kelompok satelit untuk mengamati efek reversibel jika muncul efek toksik. Parameter yang diamati adalah profil hematologi darah tikus jantan dan betina yang diukur dengan hematology analyzer. Analisis statistik dilakukan dengan membandingkan profil hematologi darah kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan kadar MCV pada tikus jantan kelompok utama dosis 1000 mg/kg bb memiliki kadar yang lebih rendah serta berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol, demikian juga pada hewan betina kelompok satelit dosis 1000 mg/kg bb. MCHC pada tikus betina kelompok satelit dosis 1000 mg/kg bb memiliki kadar yang lebih tinggi serta berbeda bermakna dengan kelompok kontrol satelit.. Perlakuan dosis 400 dan 700 mg/kg bb tidak memiliki perbedaan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian formula ekstrak selama 9 bulan tidak memberikan pengaruh terhadap profil hematologi tikus putih secara bermakna.
Kata kunci: Daun salam (Syzygium polyanthum); formula; hematologi; tikus putih