Nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan salah satu vektor penyakit filariasis
yang disebabkan oleh cacing filaria. Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi
filarasis adalah mengendalikan populasi Culex quinquefasciatus, salah satu
pengendalian yang potensial yaitu Teknik Serangga Mandul (TSM). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kualitas nyamuk jantan mandul Culex
quinquefasciatus pada perlakuan variasi suhu pengemasan. Perlakuan penelitian ini
terdiri dari variasi suhu 0-5°C, 6-10°C, 11-15°C, 16-20°C, dan 21-25°C. Parameter
yang diamatin meliputi mortality, longivity, sterility, dan mating competitiveness
pasca transportasi selama waktu ±8 jam perjalanan yang disimulasikan
menggunakan shaker. Analisis penelitian ini menggunakan metode statistika One
way analysis of varience (ANOVA), analisis survival Kaplan-Meier, dan indeks
Fried (indeks C) untuk melihat daya saing kawin nyamuk jantan mandul dan betina
normal. Presentase kematian (mortality) pasca transportasi sebesar 28% pada
perlakuan suhu 0-5°C, rentang umur nyamuk tidak terdapat perbedaan signifikan
pada setiap perlakuan. Presentase sterilitas (sterility) keberhasilan telur menetas
rata-rata pada setiap perlakuan variasi suhu sebesar 90%. Pada pengujian daya saing
kawin nyamuk jantan mandul optimum pada suhu 16-20°C dengan nilai indeks C
0,474.
Kata kunci: Culex quinquefasciatus, Mortalitas, Longivitas, Sterilitas, Daya Saing
Kawin