Rhynchostylis gigantea merupakan anggrek asli Thailand yang memiliki bentuk unik dan nilai ekonomis yang tinggi. Di Indonesia, budidaya R.gigantea masih sedikit karena perbanyakannya yang sulit. Embriogenesis somatik merupakan salah satu teknik kultur in vitro yang dapat digunakan untuk memperbanyak R.gigantea. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginduksi embrio somatik R.gigantea dengan perlakuan pencahayaan dan kombinasi Sitokinin terbaik. Penelitian dilakukan dengan RAL faktorial 2 faktor. Faktor pertama yaitu pencahayaan (terang dan gelap), faktor kedua kombinasi Sitokinin yaitu TDZ (0 mg/l; 0,5 mg/l; 0,75 mg/l dan 1,0 mg/l) dan BAP (0; 0,1 mg/l; 0,2 mg/l dan 0,5 mg/l). Eksplan daun ditanam pada media ½ MS dengan penambahan Sitokinin sesuai perlakuan. Parameter yang diamati yaitu persentase eksplan hidup, waktu inisiasi kalus, persentase terbentuknya embrio somatik dan morfologi embrio somatik yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan gelap memberikan persentase eksplan hidup (61,11%), waktu inisiasi kalus (36,12 hst) dan persentase embrio somatik (90,92%) lebih tinggi dibandingkan perlakuan terang. Kombinasi Sitokinin dengan konsentrasi TDZ yang lebih tinggi dari BAP memberikan persentase eksplan hidup (100%), waktu inisiasi kalus (33 hst) dan persentase embrio somatik (100%) terbaik. Perlakuan gelap dan kombinasi BAP dengan TDZ 0,5 mg/l merupakan perlakuan terbaik dalam menginduksi embrio somatik R.gigantea.
Kata kunci : Embriogenesis somatik; Pencahayaan; Rhynchostylis gigantea; Sitokinin.