Kolonisasi semut merupakan proses pembentukan koloni semut. Kolonisasi pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan koloni semut di laboratorium yang digunakan untuk perlakuan iradiasi. Iradiasi merupakan salah satu perlakuan fitosanitari terhadap komoditi ekspor. Fitosanitari bertujuan salah satunya untuk mematikan serangga, yaitu kutu putih dan semut hitam yang sering terbawa saat komoditas ekspor manggis dikirimkan. Semut yang terbawa saat ekspor manggis salah satunya yaitu Dolichoderus thoracicus Smith. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan koloni semut yang digunakan untuk menentukan dosis letal iradiasi gamma terhadap mortalitas semut D. thoracicus. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan mengamati kolonisasi semut serta perlakuan dosis iradiasi 50, 100, 200, 300 dan 400 Gy, tiga kali ulangan dengan masing-masing dosis 50 ekor semut. Pengamatan kolonisasi dan efek iradiasi dilakukan setiap hari dengan mengamati perubahan fase hidup semut dan mencatat individu semut yang mati kemudian dilakukan analisis probit LD50, LD90 dan LD99. Hasil pengamatan kolonisasi, hanya menghasilkan keturunan pertama dan periode perkembangan semut terjadi selama 38-42 hari dengan fase telur, larva dan pupa berturut-turut adalah 9 hari, 21 hari dan 12 hari. Pengamatan pengaruh dosis iradiasi dengan analisis probit menunjukan dosis tertinggi pada penelitian ini, 400 Gy mencapai tingkat mortalitas populasi semut hitam sebanyak 135 ekor (89%) dari total 150 ekor semut pada enam hari pasca iradiasi. Hasil analisis probit LD50, LD90, LD99 berturut-turut yaitu 318,3, 453,9 dan 606,2 Gy dan berdasarkan hasil analisis, dosis 606,2 Gy dapat menjadi acuan untuk perlakuan fitosanitari.
Kata kunci : fitosanitari, iradiasi, kolonisasi, lethal dose, mortalitas