Jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Saat ini penanaman jagung paling banyak menggunakan benih jagung hibrida. Namun jagung hibrida masih memiliki beberapa kelemahan dalam berproduksi. Oleh karena itu perlu dikembangkan penanaman dengan mengunakan benih jagung lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan konsentrasi asam giberelik (GA3) yang sesuai dan memilih jenis kultivar yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung lokal setelah menerima pemberian GA3. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah jenis kultivar yang terdiri dari tiga jenis yaitu kultivar Pangkajene, Entog, dan Senggani. Faktor kedua konsentrasi GA3 dengan 3 level konsentrasi yaitu 0 ppm, 15 ppm, dan 30 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian GA3 dengan konsentrasi 15 ppm berpengaruh nyata dapat meningkatkan tinggi tanaman dan panjang ruas atas ketiga kultivar. Pemberian GA3 15 ppm dan 30 ppm pada kultivar Entog dan Senggani cenderung merangsang produksi biji per tongkol, mengurangi persentase keompongan tongkol dan meningkatkan nilai indeks panen. Kesimpulannya pemberian GA3 15 ppm memberikan hasil yang terbaik. Ketiga kultivar respon terhadap pemberian GA3 pada fase vegetatif dan dapat meningkatkan jumlah hasil produksi, namun untuk ukuran dan jumlah biji per tongkol jenis kultivar yang respon terhadap pemberian GA3 adalah kultivar Entog dan kultivar Senggani.
Kata Kunci: asam giberelik; kultivar jagung lokal; pertumbuhan dan produksi