Pembangunan agroindustri memiliki keunggulan dalam wawasan sistem agribisnis berkelanjutan yang dapat dipertimbangkan. Ubi kayu merupakan salah satu komoditas subsektor tanaman pangan dan komoditas strategis untuk mendukung ketahanan pangan suatu wilayah. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi komoditi ubi kayu, dimana penduduknya banyak yang mengonsumsi makanan berbahan baku ubi kayu. Hal ini memiliki potensi pada perkembangan usaha perekonomian desa sehingga menimbulkan prospek besar dalam meningkatkan pendapatan petani yang hanya di bagian on farm, melalui adanya pengembangan usaha industri yang mengolah produk primer pertanian menjadi produk olahan jadi. Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu daerah sentra komoditi ubi kayu sehingga banyak yang mengembangkan usaha pengolahan makanan khususnya keripik singkong. CV Sitela Riyank Sejahtera merupakan agroindustri skala rumah tangga yang baru berdiri pada tahun 2019. Perkembangan usaha ini sebelum pandemi tepatnya di pertengahan tahun 2020 masih stabil akan jumlah permintaan konsumen terhadap keripik singkong sitela, namun berbeda kondisi saat pandemi berlangsung pada awal tahun 2021 mengalami fluktuatif yang cenderung menurun. Permasalahan penurunan penjualan tersebut dibutuhkan upaya untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh suatu usaha dan menentukan tingkat batas dalam mengatasi penurunan penjualan agar usaha tidak rugi. Selain itu, keterbatasan modal pada usaha ini akan menghambat proses produksi serta nilai produksi yang dikeluarkan perusahaan juga akan berpengaruh dalam aktivitas produksi. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti pendapatan, profitabilitas dan nilai tambah pada usaha keripik singkong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak terkait khususnya pemilik keripik singkong sitela CV Sitela Riyank Sejahtera sebagai acuan untuk mengembangkan kelangsungan usaha tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pendapatan rata-rata per bulan usaha keripik singkong pada CV Sitela Riyank Sejahtera. (2) Menganalisis profitabilitas rata-rata per bulan usaha keripik singkong pada CV Sitela Riyank Sejahtera. (3) Menganalisis nilai tambah keripik singkong tiap varian rasa dalam rata-rata per bulan dan rekomendasi varian rasa produk keripik singkong pada usaha CV Sitela Riyank Sejahtera. Lokasi penelitian dilaksanakan pada CV Sitela Riyank Sejahtera yang beralamat di Jl. Lkr. Timur, Pengasinan, Kec. Gn. Sindur, Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Data diambil dari produksi keripik singkong sitela rata-rata per bulan yang didapatkan dari hasil rata-rata produksi bulan Januari-Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuisioner dan studi literatur. Analisis yang digunakan adalah adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu deskriptif untuk memperoleh gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai produksi agroindustri pengolahan keripik singkong dengan berbagai macam varian rasa yang ada di CV Sitela Riyank Sejahtera. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis pendapatan, profitabilitas dan nilai tambah. Analisis nilai tambah ini menggunakan perhitungan Metode Hayami.Hasil analisis kuantitatif mengenai pendapatan, profitabilitas dan nilai tambah usaha keripik singkong pada CV Sitela Riyank Sejahtera dikatakan layak untuk dijalankan dan dikembangkan. Namun, jika ingin meningkatkan pendapatan dan profitabilitas yang lebih tinggi dapat ditingkatkan pula kuantitas output. Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap total penerimaan usaha untuk menutupi biaya-biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pada analisis pendapatan didapatkan hasil bahwa usaha keripik singkong pada semua varian rasa CV Sitela Riyank Sejahtera dalam per bulan yaitu sebesar Rp 1.076.157. Permasalahan keterbatasan modal pada CV Sitela Riyank Sejahtera masih bisa teratasi jika dilihat dari posisi pendapatan tersebut dikarenakan kondisi usaha keripik singkong ini dapat dikatakan layak diusahakan dengan nilai rasio R/C sebesar 1,206 dan menguntungkan memiliki nilai B/C rasio sebesar 0,206, sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan dan untuk tingkat pengembalian aset kurang lebih sekitar dua tahun. Permasalahan penurunan penjualan yang dihadapi pada usaha CV Sitela Riyank Sejahtera masih mendapatkan profitabilitas atau keuntungan karena jumlah output kondisi aktual usaha keripik singkong ini yaitu 180,25 kilogram. Berdasarkan hasil analisis profitabilitas, menunjukkan nilai MOS (Marginal Of Safety) bahwa batas toleransi maksimum penurunan penjualan sebesar 62,37 persen atau sebanyak 112,42 kilogram (450 pcs kemasan 250 gram) keripik singkong masih agak jauh sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Sedangkan nilai MIR setiap bulan usaha keripik Sitela Snack mampu memberikan 27,42 persen dari hasil penjualannya yaitu sebesar Rp 1.725.362, untuk menutupi total biaya tetap dan menghasilkan keuntungan. Dengan tingkat profitabilitas sebesar 17,1 persen atau setara dengan Rp 1.075.991. Hal ini menunjukkan penurunan penjualan yang dihadapi usaha keripik singkong ini masih aman dan mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan serta dikembangkan karena menghasilkan laba dan mempunyai kinerja yang baik. Untuk analisis nilai tambah usaha keripik singkong sitela semua varian rasa memberikan nilai tambah yang positif. Terdapat 10 varian rasa keripik sitela dikatakan memiliki rasio nilai tambah sedang karena bernilai 15-40% sedangkan 1 varian rasa yang dikatakan rasio nilai tambah rendah yaitu varian rasa Extra Pedas memiliki nilai