Microservices merupakan arsitektur yang bersifat independent atau tidak tergantung dengan servis lainnya. Microservices ini membagi setiap layanan- layanan yang dimilikinya menjadi bagian-bagian kecil atau menjadi sebuah servis-servis kecil, servis-servis ini saling berkomunikasi menggunakan jaringan microservices.Microservices ini sudah mulai banyak diterapkan pada sistem, salah satunya adalah pada sistem informasi akademik kampus,UIN Jakarta sendiri memiliki sebuah sistem informasi akademik yang dinamakan AIS (Academic Information Sistem) yang bertujuan untuk bisa memfasilitasi para civitas akademika untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan penunjang akademik seperti mengambil mata kuliah, lihat jadwal kuliah, dsb, tapi dalam implementasinya masih terdapat banyak masalah yang terjadi pada AIS hal ini penulis dapatkan dari hasil studi pustaka pada penelitian sebelumnya di mana didapatkan bahwa para pengguna AIS masih sering mengeluhkan masalah seperti server down dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena AIS masih mengadopsi sistem arsitektur monolitik. Dari masalah tersebut penulis tertarik untuk membangun aplikasi dengan sistem arsitektur microservices dengan menggunakan metode pengembangan software development life cycle(SDLC). Kemudian prototype dibuat dengan menerapkan sistem arsitektur microservice dengan membuat beberapa service yang memiliki kegunaannya masing-masing dalm hal penerapannya tiap-tiap service memiliki database yang berbeda yang saling terintegerasi menggunakan API Local selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian White Box dan Black Box, di mana pengujian white box dilakukan untuk memeriksa apakah ada kesalahan logika pada sistem yang dibuat,
vi
sedangkan black box dilakukan agar mengetahui apakah aplikasi sudah bisa berjalan dengan sesuai atau tidak. Dan hasil yang di dapat aplikasi tidak memiliki kesalahan logika dan sudah berjalan dengan semestinya.
Kata Kunci
:
Microservice, AIS UIN Jakarta, White Box, Black Box