Permasalahan baru muncul yang diakibatkan melakukan aktifitas dirumah untuk menekan penyebaran Covid-19 yakni kenaikan debit volume sampah rumah tangga yang mencapai 150 ton untuk daerah kabupaten akibat pemusatan aktifitas dirumah. Untuk meminimalisir limbah tersebut Adapun beberapa hal yang dilakukan seperti memisahkan sampah anorganik dan organik. Sampah organic dapat dimanfaatkan menjadi kompos oleh karna itu ide untuk membuat sebuah penelitian tentang sistem kompos pintar, merupakan sistem pembuatan pupuk kompos yang dapat mengontrol proses pembuatan pupuk sehingga dihasilkan tingkat kematangan pupuk yang baik dan dapat diakses secara mobile sistem ini dibuat berdasarkan 3 parameter suhu, gas, kelembaban, Sistem ini dibangun berbasis mobile agar memudahkan pengguna rumah tangga, Pengontrolan kantong kompos pintar ini menggunakan konsep Wireless Sensor Network (WSN) mendapatkan hasil kadar dari gas metana, kelembaban, suhu yang sempurna agar proses pembuatan kompos bisa maksimal. Sistem monitoring ini terintegrasi dengan aplikasi Telegram pada Smartphone yang nantinya untuk memonitoring dan mengambil data kadar yang ada di dalam kompos yang mana data tersebut akan di simpan pada raspberry pi melalui LoRa. Penulis memakai metode prototipe dalam pengembangan sistem tanpa mengesampingkan tujuan utama sistem. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji dengan memanfaatkan WSN, penggunaan Arduino uno dengan sensor MQ-4 dan DHT22 untuk monitoring kadar kompos yang nantinya di data proses pembuatan akan disimpan di server lokal Raspi melalui modul LoRa sebagai jembatan antar mikrokontroller dengan server. Sistem kompos pintar juga memiliki nilai fungsional sebesar 100% berdasarkan pengujian User Acceptance Test
Kata Kunci : Sistem kompos pintar, WSN, Wireless Sensor Network, Arduino, Raspi, Raspberry pi, MQ4, DHT22, Telegram