Pulau Timor memiliki kompleksitas tektonik yang berasosiasi dengan zona-zona tumbukan lempeng sehingga banyak menghasilkan struktur lipatan, kekar, maupun sesar. Salah satu daerah di Pulau Timor yang terdapat struktur sesar dan menarik untuk dikaji yaitu berada di Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Keberadaan sesar dan batuan penyusun bawah permukaan Kolbano ini dapat diidentifikasi dengan memanfaatkan metode geofisika yang tidak merusak lingkungan (non-destructive) seperti metode magnetotellurik (MT). Terdapat 15 titik pengukuran MT yang kemudian dirotasi sebesar 5o sesuai dengan arah geoelectric strike. Dari hasil pemodelan 2D yang dikorelasikan dengan tatanan geologi regional, terdapat indikasi sesar yang berada tepat di bawah titik MT-7 sampai MT-13 yang dicirikan dengan adanya lapisan terangkat, sehingga membuat permukaan tanah di sekitar titik tersebut memiliki elevasi yang lebih tinggi. Struktur sesar yang berarah dari barat daya ke timur laut ini diduga sebagai jenis sesar naik yang berada pada kedalaman 0-2 km dengan jarak diantara 13-24 km. Sesar naik Kolbano diperkirakan memiliki nilai resistivitas sekitar 10-50 Ωm yang terdapat pada batuan lempung. Litologi bawah permukaan Kolbano, NTT berdasarkan model 2D resistivitas memiliki kandungan air tanah dengan nilai resistivitas kecil sekitar 1-10 Ωm yang berada pada kedalaman sekitar 1 km di bawah titik MT-11. Selain itu, terdapat beberapa jenis batuan penyusun yang terdiri dari batuan lanau (formasi Nakfunu) dengan nilai resistivitas 50-170 Ωm, batuan gamping (formasi Ofu) dengan nilai resistivitas 170-500 Ωm, dan batuan pasir (formasi Oebat) dengan nilai resistivitas tinggi sekitar 500-1000 Ωm yang tersebar pada kedalaman 0-3 km di sepanjang jarak titik pengukuran.
Kata kunci: Kolbano, metode magnetotellurik, resistivitas, sesar.