Seiring dengan pertumbuhan penduduk Desa Sagalaherang Kaler Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang yang semakin pesat, maka dibutuhkan pembangunan sarana penunjang yang semakin banyak juga, selain itu kawasan ini juga termasuk pada daerah rawan longsor. Oleh karena itu dilihat dari data bencana tanah longsor dan melihat kerugian yang akan diakibatkan oleh bencana tanah longsor ini maka perlu dilakukan upaya mitigasi bencana tanah longsor, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mitigasi bencana tanah longsor dengan penerapan ilmu geofisika yaitu metode geolistrik. Penelitian ini menggunakan data primer metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger yang diambil langsung di Desa Sagalaherang Kaler sebanyak 6 lintasan dengan panjang lintasan 250 meter dan 500 meter. Pada penampang disemua lintasan terlihat bahwa lapisan yang ada sebanyak 2 lapisan yaitu lapisan batu tuff pasir dengan nilai resistivitasnya sebesar 2,01 Ωm sampai dengan 73,7 Ωm, dan pada lapisan selanjutnya lapisan breksi yang termasuk kedalam batuan keras yang memiliki nilai resistivitas mulai dari 84,3 Ωm sampai dengan nilai resistivitas tertinggi yaitu sebesar 898 Ωm. Dari penampang deketahui terdapat bidang gelincir di setiap lintasan dan pada lintasan satu, dua, tiga terdapat patahan yang saling menyambung dan memperkuat keadaan bahwa desa sagalaherang kaler terutama pada daerah penelitian merupakan daerah yang rawan longsor.
Kata kunci : Metode Geolistrik, Tanah Longsor, Wenner-Schlumberger, Bidang gelincir.