Material ramah lingkungan sebagai bahan dasar solid polymer electrolyte (SPE) belum banyak dikembangkan dalam sistem baterai Li-ion. Cellulose merupakan salah satu jenis polimer alam yang berpotensi sebagai bahan dasar membran SPE. Membran SPE berbasis cellulose dengan penambahan garam lithium bis(oxalato)borate (LiBOB), plasticizer berupa ionic liquid (IL) serta variasi additive carboxymethyl cellulose (CMC) dan polyvinyl alcohol (PVA) dibuat pada penelitian ini dengan metode solution casting dan metode freeze-thawing. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan bahwa penambahan additive CMC dan PVA belum berhasil menurunkan derajat kristalinitas membran SPE, sehingga nilai konduktivitas membran SPE menurun dengan penambahan additive. Dari hasil pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) didapatkan nilai konduktivitas ionik tertinggi diperoleh membran tanpa penambahan additive yaitu sebesar 0.53 × 10-5 S/cm. Dari hasil karakterisasi Field Emission Scanning Electron Microscopy (FE-SEM) didapatkan bahwa penambahan additive CMC pada penelitian ini memperkecil diameter pori dan penambahan additive PVA pada kedua membran hydrogel PVA membuat jumlah pori yang terbentuk semakin sedikit dan seperti tertutup selaput. Hasil pengujian Cyclic Voltametry (CV) berupa kurva quasi-reversible pada membran SPE dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dengan perbaikan lebih lanjut sistem SPE ini dapat menjadi kandidat untuk aplikasi baterai Li-ion. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi jumlah additive yang digunakan agar dapat menurunkan derajat kristalinitas membran SPE sehingga dapat memperbaiki nilai konduktivitas ioniknya.
Kata kunci: Baterai Li-ion, solid polymer electrolyte, cellulose, CMC, PVA.