Infeksi cacing gastrointestinal adalah salah satu penyebab penurunan performa
pada kuda (Equus caballus Linnaeus, 1758) pekerja di Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, analisis intensitas dan prevalensi
cacing gastrointestinal. Penelitian dilakukan bulan Juni - Oktober 2022 dengan 10
sampel kuda pekerja di tiga kecamatan Tangerang Selatan dan pemeriksaan
sampel di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling
pada kuda jantan berumur ≥ 4 tahun - 16 tahun dan sampel diambil satu kali pada
pagi hari. Lokasi pengambilan sampel dipilih berdasarkan survei lapangan
keberadaan kuda pekerja (delman). Pemeriksaan sampel dengan metode floatation
dan McMaster. Hasil penelitian didapatkan infeksi cacing gastrointestinal yaitu
Haemonchus contortus, Parascaris equorum, Strongyloides, dan Strongylus.
Intensitas Strongylus 5,33 ind/ekor dengan kategori inventaris sedang,
Strongyloides 2,5 ind/ekor, P. equorum dan H. contortus dengan nilai 1 ind/ekor
kategori inventaris ringan. Derajat infeksi cacing gastrointestinal pada kuda
pekerja di Kota Tangerang Selatan tergolong infeksi ringan. Prevalensi cacing H.
contortus dalam kategori sering menginfeksi (10%), Strongylus dalam kategori
hampir selalu menginfeksi (90%), Strongyloides dan P. equorum dalam kategori
sering menginfeksi (20%). Nilai intensitas cacing gastrointestinal pada kuda
pekerja (delman) di Kota Tangerang Selatan menunjukkan infeksi tidak terlalu
mempengaruhi penurunan kesehatan namun dapat mempengaruhi perfoma kuda
tersebut. Prevalensi keseluruhan cacing gastrointestinal pada kuda pekerja di
Tangerang Selatan menunjukkan kategori hampir selalu menginfeksi yaitu sebesar
90%.
Kata kunci: Cacing Gastrointestinal, Kuda, Prevalensi, Tangerang Selatan