Kabupaten Pemalang periode 2016-2021 memiliki 7 misi pembangunan Kabupaten Pemalang. Misi ketiga dari Kabupaten Pemalang yaitu “Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan berbasis sumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran”. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat kecukupan pangan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pemalang. Berdasarkan PDRB Kabupaten Pemalang, sektor pertanian berkontribusi terbesar dengan kontribusi rata-rata pertahun dari 2016-2020 sebesar 24,14%. Dari tahun 2016-2020 jumlah penduduk Kabupaten Pemalang meningkat sebesar 11,38% sehingga meningkatkan kebutuhan lahan untuk perumahan dan jasa lainnya. Hal ini dapat dilihat bahwa terjadi alih fungsi lahan pertanian dari tahun 2016-2020 cenderung mengalami penurunan diikuti oleh menurunnya produksi dan produktivitas komoditas padi sebagai komoditas yang berkontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Pemalang. Tujuan penelitian mengidentifikasi sub sektor pertanian unggulan dan non unggulan, menganalisis pertumbuhan dan daya saing sub sektor pertanian, serta menganalisis laju konversi lahan sub sektor pertanian di Kabupaten Pemalang.
Data yang digunakan memakai data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik dan Lembaga lain yang terkait seperti Dinas Pertanian. Pengolahan menggunakan alat bantu berupa Software Microsoft Excel. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis Location Quotient dan Shift Share Analysis untuk mengetahui sub sektor unggulan dan pertumbuhan sub sektor serta analisis laju konversi lahan untuk mengetahui konversi lahan yang terjadi di Kabupaten Pemalang tahun 2016-2020.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari kelima sub sektor di Kabupaten Pemalang, berdasarkan hasil Location Quotient sub sektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan, dan perikanan merupakan sub sektor unggulan. Shift Share Analysis menunjukan bahwa sub sektor tanaman hortikultura dan peternakan Kabupaten Pemalang memiliki laju pertumbuhan yang cepat namun jika dibandingkan dengan sub sektor yang sama di Provinsi Jawa Tengah laju pertumbuhan lambat dan memiliki daya saing yang kuat jika dibandingkan. Dari tahun 2016-2020 terjadi konversi lahan pertanian, sub sektor tanaman hortikultura dan perikanan memiliki laju konversi positif sedangkan sub sektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan memiliki laju konversi yang berfluktuasi dari tahun 2016-2020.