Komponen sudu turbin diharapkan memiliki sifat mekanik baik agar tahan terhadap kondisi ekstrim dengan beban mekanik dan lingkungan suhu tinggi yang korosif. Sistem penghalang termal diterapkan pada komponen sudu turbin untuk mengurangi suhu permukaan dan memperpanjang masa pakainya. Yttrium stabilized zirconia (YSZ) banyak digunakan sebagai lapisan top coat pada sistem penghalang termal karena memiliki konduktivitas termal yang rendah sehingga mampu bertahan pada lingkungan suhu tinggi. YSZ dibentuk melalui metode electrophoretic deposition (EPD) untuk mendapatkan lapisan sesuai yang diharapkan. NiCo diterapkan sebagai bond coat yang menghalangi terjadinya korosi dengan menggunakan teknik electroplating. Variasi pelapisan yang terdiri atas satu layer YSZ sebagai top coat (single layer) dan dua layer YSZ dan NiCo sebagai bond coat (double layer) untuk mengetahui performa lapisan terhadap suhu tinggi. Perlakuan sintering gradient guna mendapatkan lapisan dengan kepadatan tinggi. Hasil karakterisasi scanning electron microscopy-energy dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDS) dan X-ray diffraction (XRD) menunjukkan lapisan YSZ (single layer) memiliki porositas top coat yang rendah yaitu 1,9%. Pengujian korosi dilakukan dengan metode polarisasi potensiodinamik pada larutan 3,5 mol% NaCl dan hot salt corrosion menggunakan garam NaCl, KCl dan CaCl2 pada suhu 600
 C. Berdasarkan uji korosi polarisasi potensiodinamik dihasilkan laju korosi lapisan YSZ sebesar 0,15 mm/y dan YSZ/NiCo sebesar 0,24 mm/y. Uji korosi hot salt corrosion selama 40 jam dihasilkan laju korosi lapisan YSZ sebesar 0,31 mm/y yang kaya akan Cr2O3 dan CaCrO4, sedangkan laju korosi pada lapisan YSZ/NiCo yaitu 1,72 mm/y disertai adanya fasa NiO dan NaClO3. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa ketahanan korosi tinggi dimiliki oleh lapisan YSZ.
Kata kunci: electroplating, EPD, korosi, NiCo, YSZ.