Gunung semeru merupakan salah satu gunung aktif yang ada di Indonesia yang sudah erupsi lebih dari 70 kali sejak letusan pertama tercatat pada tahun 1818. Diketahui bahwa satu tahun sebelum erupsi gunung semeru pada tanggal 4 Desember 2021 terjadi tiga kejadian gempabumi tektonik yang berlokasi di Laut Selatan Jawa Timur dengan magnitudo 6 Mw pada 10 April 2021, 5.8 Mw pada 21 Mei 2021, dan 5 Mw pada 22 Oktober 2022. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitan terkait pengaruh gempabumi tektonik terhadap aktivitas gunung Semeru dilihat dari perubahan nilai Tegangan di bawah gunung Semeru. Dengan menggunakan metode Coulomb Stress. Metode ini digunakan untuk melihat perubahan nilai Coulomb Stress di kawasan gunung Semeru. Data seperti magnitudo gempa, kedalaman gempa, dan mekanisme sumber diperlukan sebagai input model, pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Coulomb 3.3. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa gempa berkekuatan 6 Mw pada 10 April 2021; 5.8 Mw pada 21 Mei 2021; dan 5 Mw pada 22 Oktober 2021 menunjukkan perubahan nilai Coulomb stress dibawah gunung Semeru berturutturut adalah 0.0 – 0.0004 bar, 0.0002 – 0.0008 bar, dan 0.0004 – 0.0008 bar. Nilai tersebut merupakan perubahan Coulomb stress dimana diikuti oleh meningkatnya aktivitas tektonik gunung Semeru.
Kata kunci: Coulomb 3.3, Coulomb Stress, Gempabumi, Gunung Semeru.